Rasa Menuju Asa

Setelah perjalanan panjang dalam menjaga diri kutempuh. Sebentar lagi jalan ibadah panjang itu akan bermula. Sejujurnya, dipilih oleh orang yang baik saja rasanya aku tak pantas. Sebab aku tau betapa banyak titik lemahku.


Diperjuangkan sejauh ini pun aku tak menyangka. Sebab aku tau, kelemahanku kadang membuatku pesimis dan ingin menyerah. Tetapi sudah sejauh ini perjalanan mengolah rasa telah banyak mengajariku. 


Rasa sakit yang bertubi-tubi tiap episodenya menjadi luka yang membuatku bertumbuh. Ternyata untuk mencapai niat yang murni butuh perjuangan tingkat tinggi. Harus berani menahan gejolak nafsu yang memicu kerusakan hati. 


Aku terlalu lemah selama ini. Keterjagaanku semata-mata hanya karena Allah yang Maha Menjaga. Kekuatanku semata-mata hanya karena Allah yang Maha Menguatkan. Aku tak berdaya tanpa pertolonganNya. 


Menuju asa, aku kembali mengingat tujuanku. Asa ini bukanlah semata pernikahan. Asa yang ingin ku gapai jauh lebih besar dan suci. Asa yang abadi, Ridho Illahi. Namun pernikahan ialah salah satu tangga sebab untuk meraihnya. 


Berharap dengan menggenap, aku semakin taat. Tertutup satu pintu dosa besar yang berganti dengan pahala besar menjadikanku semakin tenang dan terjaga. Serta peluang ibadahku dapat bertambah melalui baktiku pada pemimpin rumah tangga. 


Semoga Allah meridhoi perjalanan menuju asa. Memberikanku kekuatan, penjagaan, serta ketenangan untuk melewati semua tantangan dan ujian berikutnya. Serta mampu untuk terus mengolah rasa menjadi sebenar-benarnya cinta dan sebesar-besarnya harap hanya pada Allah Subhanahu Wata'ala. 


Asrida Juliana

Jakarta, 3 Agustus 2021



Komentar

  1. بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير🌼🌼

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah