Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Jalan Kehidupan

Masihkah jalan ini terasa panjang dan melelahkan? Padahal kita tak pernah tahu dimana letak ujungnya. Hidup ini adalah perjalanan. Dimana dikanan kirinya selalu ada hiasan. Duka dan bahagia atau tangis dan tawa. Seiring perjalanan ini mereka datang silih berganti. Memberi makna dan arti disetiap langkah yang kita jalani. Jalan ini terlihat mudah meski ternyata saat dijalani tetap ada duri dan kerikil yang kadang membuat luka. Menguji kesabaran dan ketangguhan jiwa. Akankah terus melangkah atau diam dan menyerah ? Jalan yang paling dekat menujuNya adalah jalan yang lurus. Setiap insan mendambanya. Meski kadang kita tergiur oleh kebahagiaan semu hingga berbelok kejalan yang hina. Tetapi hati nurani kita mengarahkan kita untuk kembali padaNya. Karena hidayah dan petunjuk-Nya yang tak pernah luput dari perjalanan hidup kita. Entah dilangkah keberapa kita akan berhenti. Entah disaat sedang apa kaki dan seluruh tubuh ini menjadi kaku dan mati. Entah saat sejauh mana ujung dari per

Remedial Ujian

Oleh : Asrida Juliana Wah apa itu remedial? Kalau waktu sekolah remedial itu ketika nilai ujian tidak memenuhi standar sehingga harus mengulang untuk memperbaikinya. Kalau belum lulus di ulang lagi sampai lulus. Jika remedial berkali-kali rasanya sampai bosan mengerjakan soal yang hampir sama. Alhasil setelah lulus jadi ingat dan paham betul pola dan konsep soalnya. Bisa dibilang khatam gitu ya. Nah... Sama juga ternyata dengan model ujian kehidupan yang Allah berikan kepada kita. Ternyata ada juga sistem remedialnya. Tujuannya agar kita bisa terus memperbaiki diri dan menambah kualitas hidup kita setiap hari. Coba jawab dalam hati, pernah gak ngerasa ditimpa ujian yang sama berkali-kali? Meskipun tidak sama persis kejadiannya tetapi mirip polanya. Nah itu namanya remedial ujian. Allah ga akan meluluskan kita dari satu ujian jika kita belum bisa mengambil hikmah dari ujian tersebut. Apalagi kalau kita cenderung menghindari ujian. Semakin kita lari maka akan semakin dikejar lo

Tenang Vs Senang

Setiap hari kita berharap bisa selalu diliputi perasaan senang. Jika hati senang pikiran jadi riang. Wajah jadi ceria hingga senyum lebar hingga disana. Apapun yang dilakukan jadi ringan. Pikiran pun jadi lebih positif. Tetapi apakah hanya kesenangan yang kita cari semasa hidup ini? Jika senang saja yang kita kejar maka apapun bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Tak peduli halal atau haram caranya. Karena yang menyenangkan itu kadang melenakan juga. Seringkali membuat kita lupa kalau kesenangan ini hanya tipuan dunia yang sifatnya semu. Bahkan kebanyakan maksiat itu menyenangkan. Betul tidak? Adakah mksiat yang tidak menyenangkan? Sepertinya tidak ada. Sehingga yang menyenangkan belum tentu menenangkan. Dosa akibat maksiat akan menambah kecemasan kita. Menurunkan rasa berharga kita DihadapanNya. Sampai hinggap perasaan yang meresahkan. Maka, Janganlah hanya berfokus pada kesenangan duniawi. Karena Sesungguhnya Allah telah menyiapkan neraka yang dikelilingi oleh hal-hal yang

Kesulitan vs Kemudahan

Siapa yang suka berada dalam situasi yang sulit?? Ekonomi terhimpit. Waktu kejepit. Belanja irit. Mau hidup harus ekstra nyari duit. Awalnya hemat eh malah jadi pelit. Mungkin semua setuju jika lebih enak kalau hidup ini penuh dengan kemudahan. Hidup serba ada. Ekonomi sejahtera . Keluarga bahagia. Waktu terasa lega. Bisa banyak sedekah. Apapun yang kita inginkan bisa tercapai semuanya. Memang  naluri setiap manusia itu mencari bahagia dan meninggalkan derita. Jika kita amati, saat ini teknologi yang kita gunakan sehari-hari semakin praktis. Mulai dari alat komunikasi hingga alat transportasi. Semua ini hadir sebagai upaya manusia untuk menghindari kesulitan. Hingga hampir semua orang bisa menikmati kemudahan-kemudahan setiap harinya. Contohnya adalah  alat transportasi yang sudah modern  yaitu antar jemput via online. Mulai dari antar orang, antar makanan, sampai antar barang-barang lainnya. Semua semakin cepat, mudah dan praktis. Jika hidup ini semakin penuh dengan KEMUDAHA