Berdo'a dengan Rasa
Kita seringkali melafazkan do'a lewat kata. Bahkan saking terbiasanya kecepatan do'a bisa melebihi kecepatan kereta lintas kota. Mungkin saking hafalnya, sudah lancar tanpa mengeja. Namun, apakah setiap doa yang terucap dari lisan ini terasa juga sampai ke hati? Sayangnya doa-doa kita hampa, tanpa rasa. Padahal, berdo'a bukan hanya menyampaikan kemauan. Ialah wujud dari penghambaan kita pada Dzat yang Maha Segala. Rasa yang semestinya hadir, bukanlah rasa biasa. Melainkan rasa butuh, harap dan bergantung penuh pada sang Maha Kuasa. Jika do'a hanya kita lantunkan lewat lisan saja, bagaimana orang yang tidak bisa berbicara? Bukankah mereka juga bisa berdo'a? Iya, mereka berdo'a dengan hatinya. Sungguh, Allah Maha Mendengar dan Maha Tahu segala isi hati. Berdo'alah dengan kesadaran diri. Munculkan rasa harap pada Allah agar segala permohonan ini benar-benar tulus dari hati. Bukan hanya karena ingin segera dikabulkan. Melainkan berharap mendapat pertolongan. A