Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

MENYESAL

Seketika jantung berhenti berdegup. Suasana ruang ikut meredup. Sekujur tubuh hilang rasa. Mulut terbungkam tak mampu lagi berbicara. Disaat itu ruh terpisah dari jasadnya. Mengakhiri perjalanan panjang dunia. Berganti ke alam akhirat yang abadi. Sekejap saja terasa bagai terbangun dari mimpi.  Dunia tempatku berpijak, terasa bagai tempat tinggal yang abadi. Sampai tiba disaat ajal menghampiri. Ternyata aku tak mampu kembali.  Dalam gelapnya kubur, aku berharap ada cahaya yang menerangi. Tapi bagaimana bisa aku berharap kabur yang terang lagi lapang jika semasa di dunia terlalu banyak dosa yang ku biarkan saja.  Aku menyesal karena telah abai dengan hidayahNya. Aku semakin lalai dan menjauh dari cahaya Illahi. Membunuh hati sebelum raga terkubur rapi. Melupakan arti dari hidup yang sejati. Aku menyesal karena waktu di dunia amal yang dikerjakan tidak sungguh-sungguh. Harta yang dimiliki tidak menjadi sedekah jariyah. Anak yang di amanahkan tidak dididik untuk menjadi anak yang shalih d

KECEWA

Darimana asalnya kecewa jika bukan dari hati yang mudah berharap. Memang dunia ini menawarkan banyak harapan yang menggiurkan hati. Seolah hidup abadi ialah harapan tertinggi.  Padahal mati itu pasti. Serta kekecewaan yang kita alami sudah pasti sebab kita berharap pada ketidakpastian. Sesuatu yang tak punya kekuatan apa-apa. Apalagi seorang makhluk yang tak luput dari salah dan dosa. Akui rasa kecewamu. Terima rasa sakitnya. Lalu lihat lagi lebih dalam. Setinggi apa harapanmu pada selain Rabb yang tidak pernah ingkar janji? Apakah harapan itu seperti bintang di langit nan tinggi?  Kapanpun bintang di langit akan jatuh juga. Seperti harapan kita pada selain Allah, pada waktunya akan sirna dan berujung kecewa. Tak perlu menyalahkan objek yang membuat kita kecewa. Sebab semua juga terjadi ketika Allah menghendaki.  Dari setiap rasa kecewa yang hinggap. Allah sedang mendidik hati kita agar kembali berharap hanya pada-Nya. Menempatkan segala aspek dunia sebagai perantara pertolongan-Nya. B

TRAUMA HEALING?

Mungkin terlalu dini jika kita memvonis diri kita sendiri dengan diagnosa trauma. Hingga istilah luka menjadi pengganti kata yang menggambarkan kondisi hati kita saat ini.  Serta healing adalah salah satu proses penyembuhan.Tidak mungkin ada proses kesembuhan jika tidak ada rasa sakit. Iya, saat ini kita sering kali merasa sakit.Walau bukan sakit fisik yang nampak pandangan mata.Tetapi sakit batin yang lebih dalam namun terasa dampaknya di hidup kita. Nampaknya semua orang ingin sejahtera batinnya.Hingga berlomba-lomba untuk menemukan formula yang tepat agar sampai pada titik lega dan hilang rasa sesak di dada.  Healing ada yang dengan curhat tak berjeda.Healing ada yang nulis untuk luapkan emosinya.Healing juga ada yang kabur ke tempat baru yang indah.Walau hanya melegakan sesaat.  Tapi healing bukanlah alat atau cara untuk lepas dari segala masalah.Healing ialah proses diri kita untuk menerima setiap rasa yang ada. Bukan meluapkan lalu melupakan.Tetapi menyadari,menghadapi,mengalirka