Tenang Vs Senang



Setiap hari kita berharap bisa selalu diliputi perasaan senang. Jika hati senang pikiran jadi riang. Wajah jadi ceria hingga senyum lebar hingga disana. Apapun yang dilakukan jadi ringan. Pikiran pun jadi lebih positif.

Tetapi apakah hanya kesenangan yang kita cari semasa hidup ini?

Jika senang saja yang kita kejar maka apapun bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Tak peduli halal atau haram caranya. Karena yang menyenangkan itu kadang melenakan juga. Seringkali membuat kita lupa kalau kesenangan ini hanya tipuan dunia yang sifatnya semu.

Bahkan kebanyakan maksiat itu menyenangkan. Betul tidak? Adakah mksiat yang tidak menyenangkan? Sepertinya tidak ada.

Sehingga yang menyenangkan belum tentu menenangkan. Dosa akibat maksiat akan menambah kecemasan kita. Menurunkan rasa berharga kita DihadapanNya. Sampai hinggap perasaan yang meresahkan.

Maka, Janganlah hanya berfokus pada kesenangan duniawi. Karena Sesungguhnya Allah telah menyiapkan neraka yang dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan manusia.

Carilah ketenangan dalam hidup. Yang menengkan pasti akan menyenangkan kita kelak. Jiwa yang tenang akan membuat hidup jadi lebih berharga hingga kelak jiwa ini yang akan mengantarkan kita kepada syurga.

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang Rida dan di RidaiNya." (Al-Fajr:27-28)

Gapailah ketengan dengan melaksanakan Perintah Allah dengan penuh keikhlasan. Semua perintahNya sejatinya adalah cara untuk meraih ketenangan jiwa.

Berdzikir dapat menenangkan hati yang gundah.
Bersyukur akan menenangkan hati saat kita menerima nikmat dariNya.
Bersabar menjadi obat saat musibah menimpa kita.
Sholat menjadi jalan komunikasi antara kita dan Allah yang pastinya menentramkan jiwa.
Puasa adalah salah satu ibadah pereda amarah dan melatih kecerdasan emosional kita.
Zakat dan sedekah membuat kita tenang atas harta yang kita miliki dengan memberikan hak orang lain yang Allah titipkan pada kita.

Dan masih banyak ibadah lain yang menyebabkan ketenangan jiwa.

"Ketenangan akan mengantarkan kita pada kemenangan hakiki."

Tetaplah sadar atas segala yang kita lakukan selama ini. Karena langkah kita semakin dekat dengan takdir Allah yang pasti. Semoga saat nafas ini berhenti jiwa kita senantiasa tenang. Hingga sampai pada kesenangan yang abadi. Aamiin

Asrida Juliana, 20 April 2016.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah