Jika Terjebak Rasa

Pernah gak kamu ngerasa ada suatu rasa yang beda ketika kamu melihat seseorang? Dari sekian banyak orang yang pernah dikenal, tetapi hanya ada satu orang yang terasa spesial. 


Jika ada dia, jantung terasa lebih capat terpompa. Senang jika berjumpa. Sedih jika berpisah. Salah tingkah jika didekatnya. Tersipu malu saat dia memperhatikan kita. 


Nah, kalau sudah terjebak rasa, kita harus apa? Mendekatinya? Nyatakan rasa? Kabur? Pura-pura biasa aja? Atau mencintai dalam diam? 


Untuk bisa tetap waras dalam menyikapi rasa, kita perlu memahami mekanismenya. Rasa cinta itu bagian dari emosi manusia. Itu normal dan wajar. Tandanya hormon tubuh kita berfungsi dengan optimal. 


Tetapi, rasa cinta bukan hanya soal naluri saja. Melainkan ia harus disalurkan dengan aturan Illahi. Karena manusia itu makhluk Allah yang sempurna. Maka untuk menghalalkan rasa kita perlu menyatukannya dengan ikatan suci pernikahan. 


Kalau belum mampu menempuhnya, jangan khawatir. Kita masih bisa berusaha untuk meredam rasa. Menetralkan kembali rasa yang telah bersemi. Agar kita terjaga dari godaan syaitan atas nafsu diri. 


Cara untuk menetralkan rasa yaitu dengan menyadari dan mengakui adanya rasa tersebut. Bukan mengungkapkan pada orang yang kita suka, tetapi ungkapkanlah pada diri dan Allah Sang Maha Cinta. 


Ungkapan jujur kita pada diri dan Allah akan membuat perasaan itu hadir lebih jelas. Sehingga dengan begitu kita bisa lebih sadar untuk bisa melepasnya dengan ikhlas. 


Mungkin durasi untuk bisa mencapai titik netral tiap orang berbeda. Tergantung tingkat perasaannya. Semakin cepat kita sadar, maka semakin mudah untuk keluar dari jebakan rasa yang belum waktunya. 


Jika perasaannya sudah sangat mengakar, maka sabarlah untuk menempuh fase pemulihan hati. Terus minta agar Allah bantu hancurkan berhala di hati. 


Tak bisa dipungkiri, perasaan ini pasti akan mengganggu kekhusyu'an ibadah kita sehari-hari. Serta berpotensi membelokkan niat yang seharusnya hanya untuk Illahi. 


Maka, untukmu yang saat ini sedang terjebak rasa. Jangan terlalu lama diam dalam perangkap hati. Mulailah bangkit dan lepaskan ia karena Illahi. 


Yakinlah, janji Allah atas jaminan jodoh kita itu sudah sangat pasti. Saat ini, jagalah hati dari rasa cinta yang belum pasti. Fokuslah untuk meraih cinta Illahi. 


Asrida Juliana

Mujahidah Writer

Jakarta, 27 Januari 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah