Berkarya dengan Bahagia

Saat ini anak muda mulai banyak yang berkarya. Menulis buku bersama, buku solo, buat konten youtube, konten edukasi di instagram, bikin podcast dan berbagai kreatifitas lainnya. Semua orang saat ini bisa membangun panggungnya sendiri. Tidak lagi malu-malu dan tidak lagi ragu-ragu. Satu per satu mulai berani mencoba hal baru. 


Diantara sibuknya anak muda yang berkarya ternyata masih ada juga anak muda yang merasa tak berdaya. Semakin ia melihat orang lain sibuk berkarya, justru ia semakin merasa menderita. Ingin rasanya seperti orang-orang diluar sana. Bisa berkarya dengan bebasnya. Tetapi apalah daya, hati malah berkecamuk tak terima. Mengapa orang lain selalu selangkah di depannya? 


Akhirnya ia pun sibuk dengan pikirannya. Bukan berpikir karya apa yang bisa dilahirkan. Ia malah berpikir bagaimana menemukan sisi buruk dari karya orang lain. Jika tak menemukannya, ia malah mengutuk diri sendiri. Merasa tak mampu melakukan apa-apa. Semakin hari, hatinya terpenjara dengan rasa iri. Sehingga tak tersisa waktu untuk mencoba membuat karyanya sendiri. 


Jika ia terus terperangkap dalam rasa iri atas karya orang lain, sampai kapan kiranya ia akan melangkah dan memulai mencoba menggali potensi? Bukankah semua orang punya keunikannya tersendiri? Bukankah semua orang pasti punya kemampuan diri? Sebab amanah kita semua sama, menjadi hamba dan juga khalifah di bumi. 


Wahai sahabat, mari sayangi dirimu. Mulailah terima apa adanya yang kau miliki. Temukan celah syukur agar kau mampu meredam iri di hati. Kurangi membandingkan kelebihan orang lain dengan kekuranganmu. Itu hanya akan menyiksa dirimu. 


Lebih baik fokuslah pada potensi yang ada di dalam dirimu. Pasti ada kelebihanmu yang tak dimiliki oleh orang lain. Itulah sebabnya, setiap ciptaan Allah itu sempurna. Semua ciptaanNya itu istimewa. Tugas kita hanyalah menerima, menemukan dan bersyukur atas semua karunia. Maka gunakanlah semua potensi hanya untuk ketaatan dan kebermanfaatan. 


Maka berkarya bukan tentang menunjukkan kehebatan yang dipunya. Sejatinya karya hanyalah cara kita mensyukuri segala nikmat yang Allah titipkan kepada kita. Persembahkanlah karya terbaik hanya untuk meraih perhatian Sang Khalik. 


Semangat berkarya dengan hati yang bahagia! 


Asrida Juliana

Jakarta, 16 September 2020

#Mujahidah Writer #InspiratorMuslimah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah