Visi Hidup Jilid 1

Bukan Sekedar Resolusi

"Abis lulus mau ngapain?" Pertanyaan yang selalu menghantuiku pasca sidang skripsi terlaksana akhir desember 2019 kemarin. Menurut jadwal terdekat, insyaAllah wisuda terlaksana dibulan februari 2020. Tetapi pikiranku melesat jauh beberapa bulan setelah toga itu terpakai.

Euforia kelulusan yang hanya sesaat membuatku sadar lebih dini bahwa setelahnya ada tanggung jawab baru yang harus aku jalani. Pertanyaan itu terus mengusikku hingga aku kembali mencari guru, menemui mentor, berdiskusi, bertanya pada orang terdekat dan terus berdo'a untuk meminta petunjuk pada Allah yang Maha Tau Segalanya.

Teringat perjalanan impianku yang dimulai selepas baju putih abu itu terakhir dipakai. Impian sederhana yang lebih mirip kumpulan peran hidup yang akan aku jalani hingga maut menjemput. Mulai dari lulus Ujian Nasional di tahun 2013 hingga mati syahid fii sabilillah di bumi para syuhada, Palestina.

Seketika hidup berubah. Allah memberi jalan atas impainku tersebut. Terus diperjalanankan hingga peran yang aku tulis menemui guru, lingkungan serta ilmu yang tepat. Hati tergerak hebat jika ada peluang besar yang berkaitan dengan apa yang pernah aku tuliskan dalam mimpi.

Menjadi inspirator muslimah, da'iyah, penulis, dan belajar psikologi ialah peran yang telah aku jalani selama ini. Beberapa masih proses studi tetapi arahnya tetap untuk menjalani peran tersebut. Namun, beberapa tahun berlalu setiap menulis kembali mimpi rasanya seperti tidak ada progres yang signifikan.

Sepertinya sudah menjadi apa yang diimpikan tetapi apa yang harus dilakukan lagi setelahnya? Setelah mencapai peran tersebut, tingkat kepuasan mencapai batasnya. Hingga semangat perjuangan tidak lagi membara seperti dulu.

Padahal proses pencarian jati diri sudah dilalui cukup lama. Berbagai alat test sudah membantuku menemukan puzzle potensi peranku sesuai fitrah. Tetapi selepas kuliah, aku menjadi ragu lagi akan arah hidupku. Seolah kembali lagi dari nol, disaat aku tidak tau apa-apa tentang diriku juga impian-impianku. Serasa tiap tahun hanya pengulangan resolusi yang berujung wacana basi.

Lalu di tahun 2020 ini, aku mencoba menuliskan kembali impian dengan cara menghadirkan 3 tokoh yang menjadi idola dan teladanku. Lalu aku tulis beberapa peran ketiga inspirator muslimah tersebut. Beliau adalah Teh Febrianti Almeera, Bunda Elly Risman dan Ustadzah Wiriyaningsih.

Aku ingin menjadi muslimah yang menginspirasi, menjadi perantara hidayah untuk para muslimah, membuat wadah belajar dan bertumbuh, menguatkan kembali fitrah muslimah sebagai perempuan, istri dan ibu seperti teh pepew, menjadi ahli di bilang psikologi remaja dan parenting seperti bunda Elly, dan menjadi ibu yang mendidik anak2nya menjadi ahlul Qur'an seperti Ummi Wiriyaningsih.

Tetapi untuk mewujudkannya, aku harus mulai dari mana? Apa langkah yang bisa membawaku untuk mewujudkan resolusi tersebut? Apakah hanya menjalani dan tiba-tiba langsung menjadi hebat?

Ternyata perjalanan itu harus bermula dari menetapkan visi hidup. Seperti lomba lari, visi hidup adalah garis akhirnya. Ia ibarat tujuan yang menjadi arah langkah kita dalam menjalani hidup ini. Untuk mencapai visi, kita harus punya misi-misi yang mendukungnya. Hingga langkah demi langkahnya menjadi bagian yang membuat diri semakin bertumbuh.

Lalu, apa visi hidupmu?

-Bersambung-

Asrida Juliana
Inspirator Muslimah
#MujahidahWriter #Day1 #Resolusi #Visihidup #Impian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah