Aku menemukan Aku



Menjadi diri sendiri itu, bukan berarti pasrah dengan keadaan. Tetapi, berusaha mengenali diri dan mengeluarkan potensi terbaik yang dimiliki. Itulah dirimu sesungguhnya yang mungkin tak ada di dalam diri orang lain. Impianmu, ambisimu, tekadmu, visimu, serta pilihan atas hidupmu hanya kamu yang bisa mengambil alihnya. Sebab Allah Yang Maha Kuasa telah memberimu kuasa sedikit untuk menjadikanmu pemimpin atas diri.

Ingatlah pesan Imam Al Ghazali di dalam buku Kimia Kebahagiaan. Bahwa yang berhak menjadi raja atas diri ialah jiwa. Sementara jasad atau tubuh kita ini ibarat kerajaannya. Ia hanya tempat dan alat yang dipinjamkan. Lalu nafsu ibarat petugas pajak. Dia menuntut dipenuhi tetapi perlu dibatasi. Serta amarah sebagai polisi. Wajar saja bila marah, tapi marah dengan tujuan menjaga bukan memberontak tanpa kendali. Marah karena ada yang keluar batas atau melanggar aturan. Begitulah gambaran dinamika diri.

Sudah seberapa lama kamu diberi waktu untuk hidup di dunia yang fana ini? Seberapa jauh perjalanan yang telah kau tempuh? Adakah perjalanan yang paling jauh dan melelahkan yang telah kau lewati? Kemana? Ke suatu tempat diluar diri? Menyebrang pulau atau menaiki pesawat terbang?

Barangkali kamu sudah terlalu asik berjalan di atas dunia ini. Sehingga kamu lupa, ada perjalanan jauh yang belum pernah kamu jalani. Perjalanan jauh itu ialah perjalanan mengenal diri. Arahnya ke dalam bukan keluar. Sama seperti kamu mencari ketenangan atau kebahagiaan. Sumbernya bukan dari apa yang ada diluar diri. Melainkan apa yang rasa yang muncul dari dalam hati.

Guruku pernah berpesan, untuk melakukan perjalanan terjauh ke dalam diri harusnya diawali dengan bertanya pada Allah, Rabb Yang Maha Pencipta Yang Maha Tahu tentang diri ini.

Iya, jika mau memulai perjalanan mengenal diri maka yang pertama ialah bertanya pada Allah Sang Maha Pencipta. Apa tujuan kita dicipta? Bagaimana proses kita dicipta? Serta apa saja tugas-tugas kita sebagai ciptaanNya? Serta apa makna dari segala ciptanNya ini?

Bertanya bukan untuk meragukan kuasaNya. Melainkan untuk semakin yakin bahwa Allah telah menciptakan makhluk yang sempurna bernama manusia. Tetapi makhluk ini juga diamanahi tugas mulia dari Sang Maha Pencipta. Maka sudah saatnya kita sadar untuk menemukan siapa sebenarnya diri kita, apa sebenarnya peran kita, dan tunaikan amanah hidup ini untuk kembali padaNya saat semua misi telah terlaksana.

Asrida Juliana
Inspirator Muslimah
#MujahidahWriter #Day5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah