Fenomena Nikah Muda



Oleh : Asrida Juliana

Munculnya fenomena ini salah satunya karena usia pubertas semakin meningkat.

Pubertas biasanya dialami oleh remaja sekitar usia 11-19 tahun.

Ciri khas dari remaja ini adalah masa pubertas. Pada masa pubertas itu terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis seseorang.

Perubahannya mengarah pada kematangan seksualitas.

Oke stop disini dulu.

Nikah itu salah satunya terkait dengan kebutuhan untuk pemenuhan kebutuhan seksual seseorang.

Makanya remaja yang melakukan pacaran itu "rawan" banget kan. Sebab naluri untuk seksual sudah mulai muncul.

Nah kalau liat jaman sekarang, usia pubertas udah semakin meningkat.

Anak SD kelas 1 bahkan ada yang udah puber. Terus kalau udah sedini itu merasa merasakan gejolak seksual, bagaimana mereka harus bertahan dengan zaman yang kian berbahaya ini???

Kalau orang tua kita, usia pubertasnya mungkin normal ya. Karena Faktor makanan yang masih alami, Faktor lingkungan yang masih menjaga batasan dan media yang masih terjaga dari hal-hal yang berbau seksual.

Nah kalau sekarang?


Heumm...... :')

Sudah jadi rahasia umum, kalau maksiat udah cuma lewat sentuhan jari. Pornografi udah tersirat lewat media massa, film, game, bahkan sosial media kita.

Nah ini yang bikin orang tua "khawatir" sama anaknya. Dari pada zina, mending nikah. Gitukan katanya?

Terus juga ini disebabkan oleh fenomena pacaran yang sudah mengkhawatirkan banget.

Pacaran zaman sekarang itu udah ga bisa diambil positifnya deh.

Cuman satu positifnya kata Ustadz Felixsiaw, yaaa positive zina. *Astgahfirullahaladzim

Okeh, lantas apakah hanya karena ini kita memilih untuk nikah muda?

Menghindari diri dari zina memang sebuah alasan yang tidak salah kok untuk menikah. Kalau sudah mampu maka bersegeralah.

Tetapi cobalah kita sama-sama berpikir lebih lanjut soal makna sebuah pernikahan.


Apakah nikah hanya soal pemenuhan syahwat semata?

Apakah nikah itu hanya sebatas keindahan sebab selalu berdua dengannya?

Apakah nikah itu ga ada sedihnya? Ga ada ujiannya?


Sering banget kan kalau udah baper ada temen yang nikah langsung pada main ledek2an...


"kamu kapan nyusul?"

"kapan nyebar undangan?"

"kapan ijabsah?"


D L L


Nah ini yang kadang membuat orang yg sudah mengerti esensi sebuah pernikahan sedikit "risih" bahkan ingin protes kalau bisa.


"Hei para pemuda. Nikah itu GAK SEBERCANDA ITU"

Nikah adalah perkara yang SERIUS banget.

Orientasinya dunia dan AKHIRAT.


Bukan cuman pengen ada temen bareng kemana-mana. Bukan cuman pengen ada yang merhatiin. Bukan cuman soal punya anak yg lucu dan menggemaskan.

Saat saya ikut seminar pranikah, as always pemateri menjabarkan tentang data PERCERAIAN.

Data diperoleh dari BKKBN dan KUA.

Ternyata tingkat perceraian di Indonesia adalah yang tertinggi se-Asia Pasifik. Dari angka perceraian tersebut salah satu penyebabnya adalah "Usia pernikahan yang terlalu muda"
-Sumber dari berita dikoran Republika.

Nah lonjakan perceraian ini berpotensi untuk "Mengancam kualitas anak." 😭😭😭


Nah nah nah....


Jadi menikah itu adalah sunnah. Jadi nilainya ibadah kalau kita niatkan untuk Allah SWT.

Menikah juga penyempurna agama. Kalau sebelum menikah nilainya setengah, kalau sudah menikah jadi satu. 😊

Lagi lagi.....

Menikah adalah membangun peradaban. Maka menikahlah dengan penuh kesiapan. Siap untuk bersama-sama membangun keluarga yang mampu melahirkan generasi islami pembangun peradaban.

So, sekarang kita bicara tentang kesiapan untuk menikah. 😊

Ini hasil penelitian dari Kaka senior di UI yang judulnya "Pengaruh religiusitas terhadap Kesiapan pernikahan"

Berdasarkan teori :

✅Kesiapan menikah adalah presepsi individu untuk melaksanakan tugas dalam pernikahan.

✅ Merupakan bagian dari aspek pemilihan pasangan atau proses perkembangan hubungan.

(Holman dan Li, 1997)


Kita gak maukan nikah cuma 'main-main'.

Pasti harapannya menikah itu selamanya bahkan sampai syurga. (Aamiin)

Maka nikah muda itu gapapa asal niatnya ikhas dan udah mempersiapkan diri terlebih dahulu.

Apa saja yang harus disiapkan?


1. Faktor biologis
Ini berkaitan dengan kematangan alat reprpduksi kita. Resikonya kalau terlalu muda, bisa saja masih rentan dan bisa saja beresiko saat Hamil dan melahirkan.

Usia kematangannya untuk wanita setauku sekitar 20th. Jadi yang masih dibawahnya, sabar dulu yaaa. :)

2. Aspek psikologis

✅Berkaitan dengan kognitif : udah sebanyak apasih kita punya pengetahuan /ilmu yg diperlukan untuk nikah nanti? (ilmu agama,ilmu komunikasi, ilmu keuangan, ilmu kesehatan, ilmu pendidikan, ilmu pengsuhan, dll)

✅ aspek emosi : masih suka ngambekan banget gak? Masih suka egois gak? Ini tentang bagaimana cara memanaj emosional kita. Bagaimana kita belajar toleran dengan pasangan nantinya. Mengolah marah dengan baik.

✅ aspek sosial : bagaimana kita sia buat menjalin interaksi sosial sama orang baru dan proses adaptasinya. Nantikan ada keluarga baru  dan juga tetangga baru.

3. Aspek agama
✅ yang ikhwan bakal jadi imam keluarga. Tau kan kriteria seorang imam?

Kalau ga tau, coba tanya sama imam masjid terdekat.😬

Tanggung jawab suami itu melindungi istri dan pemberi nafkah lahir dan batin. Serta nafkah ilmu untuk anak dan istrinya.

✅ untuk Akhwat, bakal jadi istri dan ibu-ibu. Hehe

Tanggung jawabnya menjaga harta suami dan menjaga diri ketika tidak ada suami. Serta menjadi madrasah buat anak-anaknya kelak.

Nah ilmunya udah pada punya belom?


Satu lagi ...

Ada karakter kesiapan pernikahan :

✅ Bertanggung jawab
✅ Tulus
✅ penuh pengertian
✅ persepsi diri yang sesuai
✅ optimis
✅ kesanggupan menyesuaikan diri


Intinya yg mau saya sampaikan adalah...

Nikah itu emang indah, serius indah banget katanya.

Tapi tetap bangak duri-duri yang siap menyapa di depannya.

Kalau ga siap menahan ujian dalam pernikahan, bagaimana kita bisa melahirkan generasi pembangun peradaban?

Nikah sih emang mudah. Tapi ingat, semudah apapun tetap harus dipersiapkan.


Nikah emang mesti disegerakan. Segera bukan berarti terburu-buru, bukan?
Mari sibuk pantaskan diri dan siapkan. Agar menikah jadi berkah dan jalan untuk menuju jannah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah