Jangan Hanya Sekedar Trend

Oleh : Asrida Juliana

Semakin hari, tak jarang ku lihat perempuan berbusana muslimah, berkerudung lebar, bahkan bercadar. Kalau dulu mungkin yang berpenampilan syar'i bisa dihitung jari. Bahkan yang bercadar menjadi minoritas dan asing di negeri ini.

Sebenarnya ini anugerah atau musibah?

Jika ada saudariku yang mengenakan pakaian syar'i tetapi hanya sekedar mengikuti trend masa kini. Tak tau bagaimana bunyi perintah Allah didalam kitab suci. Tak mencari tahu bagaimana aturan berpenampilan syar'i yang sesuai ajaran Nabi saw.

Aku jadi teringat sebuah pesan, dimana kita harus mencari ilmu lalu mengamalkannya. Sebab sebuah amalan yag berlandaskan dengan ilmu akan menjadikan amalan itu bernilai ibadah. Jika tak berilmu? Maka sia-sia.

Duhai saudariku, tutuplah auratmu sesuai dengan Firman Allah ini :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu & isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah utk dikenal, karena itu mereka tak di ganggu. & Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Nah sekarang sudah tahu kan? Mari diamalkan dan diniatkan untuk menjalankan perintah Allah SWT.

Namun, kita juga harus berhati-hati dengan yang namanya tabarruj atau berlebihan dalam berpenampilan yang nantinya bisa memicu perhatian lawan jenis kita. Wahai saudariku, kita ini perempuan yang sekujur tubuh kita penuh dengan keindahan yang harus dijaga dan dipersembahkan kepada yang halal nanti. Mari kita pelajari lagi firman-Nya ini :
وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُولَى
“Janganlah kalian (wahai istri-istri Nabi) bertabarruj sebagaimana tabarruj orang-orang jahiliah yang awal.” (Al-Ahzab: 33)

Setelah membaca ini maka kita sudah mendapatkan dua ilmu yang harus segera kita amalkan. Berpakaian syar’i dengan niat karena Allah dan menghindari pakaian yang berlebihan sampai mengundang syahwat laki-laki. Tetapi ada lagi perdebatan yang menghambat beberapa perempuan menunda menyegerakan perintah ini. Yaitu tentang akhlak, hati dan berhijab. Mana yang harus didahulukan?

Ada yang bilang orang berjilbab lebar belum tentu akhlaknya baik. Padahal bisa jadi, oknum yang hanya ikut-ikutan berpenampilan syar'i karena ingin terlihat modis, cantik, baik, dan rapi sehingga merusak paradigma yang lainnya. Bahkan tak jarang para oknum yang menggunakan pakaian syar'i hanya karena model trend masa kini. Bukan karena semata-mata untuk menjalankan perintah Illahi. Jadi wajar saja jika akhlak dan penampilannya menjadi jelas berbeda.

Sebenarnya akhlak dan penampilan memang saling berkaitan. Jika kita berpenampilan sesuai ajaran agama maka akhlak otomatis akan dijaga. Dan sebaliknya, orang yang berakhlak tentunya akan menjaga dirinya dari segala hal dilarang oleh Allah SWT .

Bagaimana kaitannya hati dan penampilan syar'i? Tak ada yang saling mendahului. Sejatinya mereka berjalan beriringan. Karena jika kau hanya ingin memperbaiki hati baru menjaga penampilan diri, maka hati itu takkan bisa untuk menjadi baik seutuhnya.

Berpenampilan syar'i adalah sebuah metode dalam memperbaiki hati. Kenapa? karena hati yang baik,tak akan mau membiarkan dirinya tak terjaga, apalagi dibiarkan terbuka untuk yang bukan haknya. Sungguh jika hati baik, ia akan diliputi dengan fitrah. Dimana fitrah artinya suci dan dekat dengan Rabb-Nya. Jadi soal hati dan penampilan akan saling mempengaruhi. Tak bisa saling mendahului.

Eiits... tunggu dulu.

Untuk yang sudah berpenampilan syar'i jangan merasa diri ini suci tak berdosa. Tetap saja manusia yang tak luput dari salah dan lupa. Bersyukur bahwa hidayah masih tertanam di dada. Maka janganlah pandang hina orang-orang yang belum mendapat hidayah. Sebab itu urusannya Allah Ta'ala. Cukup bagikan ilmu dan pemahaman tentang pentingnya menjaga hati dan diri. Lalu selipkan doa untuknya. Dan berikan teladan yang baik dengan perilaku-perilaku yang indah dan sesuai sunnah.

Jangan berlebihan dalam berbusana. Gamis syar'i akan menutupi yang seharusnya ditutupi. Bukan berlebihan sampai menyapu jalanan. Menutup pakaian untuk menjaga diri dari pandangan yang tak halal, maka jangan gunakan pakaian yang justru mengundang pandangan mata dan pujian yang fana.

Berpakaian yang syar'i adalah upaya untuk mentaati perintah Illahi. Menjadi sarana untuk lebih menjaga hati, akhlak dan juga diri dari godaan syaitan yang menggoda takhenti-henti.

Terus semangat untuk memperbaiki diri!
Hidup ini proses menuju kesempurnaan sejati, lewat konsistensi dalam menjalani perintah Illahi.

Wallahu’alam bishoab.

Semoga bermanfaat  dan menginspirasi.

Inspirator Muslimah, 23 Mei 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah