Fenomena GRATIS

*GRATIS*

"Wah ada seminar GRATIS, ikutan ah lumayan nambah ilmu dan irit kantong."

"Wah ada kajian online GRATIS, langsung ah ikut aja biar banyak ilmu dan banyak teman."

"Wah ada diskon, buy one get one FREE, serbuu."

"Wah ada beasiswa kuliah nih. Asiiik kuliah GRATIS."

"Asiiik ada wifi GRATIS, download dulu ah"

"Alhamdulillah setiap hari gausah beli tabung oksigen, Allah masih ngasih GRATIS sekarang. "

Dan masih banyak contoh gratisan yang lainnya.

Hayo siapa yang gak suka kalau mendapatkan sesuatu yang menguntungkan secara cuma-cuma? Entah ilmu, uang, makanan, barang dan lain sebagainya.

Yang gratis memang  terkadang menggoda hati. Sebab manusia secara otomatis cenderung selalu memikirkan untung dan rugi. Itu adalah sifat manusiawi, jadi ga usah gengsi untuk mengakui. Tapi apakah yang gratis ini benar-benar gratis?

Apakah sesuatu yang kita dapatkan secara gratis ini sama sekali tak ada timbal baliknya?

Sayang sekali gais, ternyata tidak ada yang benar-benar gratis. Semuanya berbayar. Gratis itu hanya lebel untuk mudahkan kita memperoleh nikmat dari Allah. Tetapi tetap saja harus kita bayar.

Meski bayar disini bukan hanya dengan materi. Bisa jadi dengan non-materi. Misalnya ketika mendapatkan kuliah gratis alias beasiswa, tentu timbal baliknya adalah tanggung jawab untuk meningkatkan prestasi yang membuat kita belajar lebih giat dari yang lainnya.

Coba kita pikirkan lagi...
Apakah oksigen yang Allah berikan kepada kita ini cuma-cuma?  sesungguhnya SEMUA ada pertanggung jawabannya. Sedikit apapun nikmat yang Allah beri, nanti akan di tanya olehNya, untuk apa kita gunakan semua nikmat ini? Untuk kebaikan?  untuk kebermanfaatan? Untuk beribadah? Atau justru menjadi sarana pelemah iman? *naudzubillah*

Seperti hukum energi,  dimana ia tak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. Hanya bisa berganti bentuk sesuai tujuan. Maka hakikatnya nikmat yang kita dapat juga demikian.

Ilmu yang gratis ini harus dibayar dengan amal.
Barang yang gratis ini harus dibayar dengan sedekah.
Beasiswa yang gratis ini harus dibayar dengan kesungguhan dalam belajar.
Bahkan bacaan yang gratis ini harus dibayar dengan perubahan dan kesadaran.

Setiap yang kita jumpai tak ada yang sia-sia maka jadikan segala nikmat yang Allah beri menjadikan diri ini semakin berarti DihadapNya.

Jadikan kemudahan yang Allah beri membuat kita semakin semangat untuk bersyukur dan berbagi. Menjadikan diri ini semakin bijak dan tidak menyia-nyiakan apapun yang kita terima dari Allah serta senantiasa mensyukuri.

Ingat, yang gratis mungkin bisa menjadi bonus atas kebaikan yang telah kita lakukan atau justru ujian yang menguji seberapa ingat kita pada sang pemberi nikmat ini.
-Inspirator Muslimah--
29 April 2016.

Komentar

  1. Mantabbb .... Baca tulisan ini juga gratisss tis tis tis ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Bahkan bacaan yang gratis ini harus dibayar dengan perubahan dan kesadaran"

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah