Fenomena sosial media



Setelah tahun lalu saya membahas tentang fenomena left group yang ternyata dirasakan oleh banyak pelaku sosial media, sekarang kita akan bahas induk nya. Ya, fenomena yang muncul dari media sosial.

Tak bisa dipungkiri.
Bahwa zaman tak lagi dipenuhi perjuangan karena dimana-mana tersedia banyak kemudahan.
Beberapa penemuan telah tercipta demi memenuhi kebutuhan. Mulai dari alat transportasi sampai komunikasi.

Manusia berpikiran semakin maju. Zaman makin canggih. Semua serba praktis. Semua berdalih efektif dan efisien. Termasuk sosial media.

Jika dahulu rindu kita pada sahabat yang jauh disana kita sampaikan lewat perjumpaan yang nyata, namun sekarang hanya cukup lewat sosial media.

Hebat memang. Jadi lebih mudah dan sangat membantu kita. Menjalin silaturahim tanpa harus susah payah pergi ketempat yang jauh untuk menemukan sahabat kita.

Atau sarana transportasi yang sudah modern. Yang praktis dan memudahkan banyak orang sehingga mengurangi beban tenaga, biaya sampai waktu.

Tetapi sahabat..
Ternyata kemudahan ini dapat melemahkan kita jika kita tak pandai memposisikan diri dalam menggunakannya.

Sosial media yang hadir untuk memudahkan berkomunikasi kepada sahabat justru malah menimbulkan perpecahan yang tak kunjung berakhir.
Meski awalnya memudahkan dalam berkomunikasi tapo nyatanya justru  lebih sering menimbulkan misskomunikasi.

Saat ini mungkin kita..
Mudah mendapatkan teman dari segala penjuru sosial media namun sulit untuk menjaganya.
Karena dalam dunia maya..
Sering terjadi banyak kesalahan pahaman.
Sering terjadi salah penilaian.
Bahkan kelalaian atas tanggung jawab kita di dunia nyata.

Mungkin kalau kita tak terlalu mengandalkan sosial media untuk menjadi pusat dalam beraktivitas kita takkan mengalami kejadian yang menuju pada perpecahan.

Ingatlah dulu..sebelum ada sosial media kita masih bisa hidup. Tenang, rukun, damai. Tak perlu selalu mengumbar hal yang sedang kita lakukan. Cukup bertemu dan ceritakan. Melakukan komunikasi dengan sebenar-benarnya emosi. Bukan hanya lewat emot yang mudah untuk berganti dan mungkin tak sesuai hati.

Cukup jadikan sosial media sebagai tempat kita untuk saling berbagi informasi. Bukan untuk saling mencaci-maki.

Jadilah bijaksana atas kemudahan ini. Sesungguhnya sosial media bukanlah segalanya. Tetapi yang menjadikan adanya sosial medialah segalanya. Allah Swt.

Jaga prasangka baik diantara kita didunia maya. Jangan sampai hanya karena dunia yang semu membutakan mata hati kita.

Teruslah berjuang ditengah peperangan fikiran dan teknologi,  kawan.
Tetaplah saling mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran.

Asrida Juliana, 20 Februari 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah