PUJIAN VS UJIAN

Antara Pujian dan Ujian

Pernahkah kita mendapat pujian ?
Bagaimana rasanya ?
Pasti senang dan bahagia, kan ?
Atau merasa lebih dihargai atas apa yang kita lakukan karena pujian tersebut ?

Siapa yang tidak senang dipuji ? Mungkin hanya sedikit orang. Meski kadang ada yang merasa sungkan dan malu ketika mendapat pujian tetapi hatinya tanpa sadar pasti berbunga-bunga.

"Wah hebat, anak mamah dapat nilai 100".
"Wiiih keren banget kamu IP nya 4,00".
"Waw.. dahsyat banget penampilannya tadi".
"Hari ini ceria sekali".
"MasyaAllah keren udah hafal Al-qur'an"
"Wih cantik banget hari ini"
"Waw tulisanmu bagus, puitis sekali"

Setelah membaca beberapa contoh pujian diatas, adakah kebahagiaan mengusik relung jiwamu ? pasti ada. Tapi, kenapa ada orang yang menganggap pujian adalah ujian ? Padahal setiap orang senang dipuji.

Bagi sebagian orang, pujian justru melemahkan diri. Menjadikan kita puas diri dan terlena. Membatasi potensi kita yang sebenenarnya melebihi yang kita capai hari ini. Pujian memang mebahagiakan tapi kalau kita menyikapinya dengan berlebihan maka justru akan mematikan.

Maka tidak salah jika ada yang menganggap bahwa pujian sama dengan ujian. Dalam kata tersebut pun hanya berbeda satu huruf diawalan.

Lalu apa yang kita butuhkan ? Kritikan ? Teguran ? atau saran ? Tapi tidak banyak yang menyukai kritikan, bukan ? Bahkan kadang kritikan akan membuat orang menjadi sakit hati dan justru merutuki kekurangannya.

Ada satu hal yang belum banyak diketahui orang lain. Sesuatu yang dapat membantu mengubah orang lain menjadi lebih baik. Bukan dengan kritikan ataupun pujian. Yaitu dengan 'Menegaskan kebaikan orang lain'. Apa bedanya menegaskan kebaikan dengan pujian ? yaitu terletak pada ketulusannya.

Banyak pujian yang mudah sekali dilontarkan yang tak bersumber dari hati bahkan terkadang tidak sesuai dengan realita. Maka pujian ini akan melenakanmu dan membuatmu lupa akan potensi dirimu yang melebihi pencapaianmu hari ini. Jika kita mau menegaskan kebaikan orang lain dengan ketulusan, maka kita akan membantu orang lain untuk melihat lebih dalam lagi potensi yang dimiliki mereka. Jadilah bagian dari perubahan orang lain dengan menegaskan kebaikannya lewat ketulusan. Karena dari hati akan jatuh kehati.

Asrida Juliana | 23 Agustus 2015
Share jika bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah