Mengakses Masa Lalu Positif

Hari ini saya ingin mengenang masa lalu. Bukan masa lalu yang kelam, tetapi masa lalu yang baik. Fungsinya adalah untuk mengakses energi dan membangun kembali spirit yang sepertinya mulai hilang.

Sejak kecil saya adalah seorang wanita yang baik hati. Di rumah saya sangat penurut dengan siapapun. Tidak pernah membantah perintah orang tua. Bahkan di tempatkan di sekolah manapun saya tidak pernah protes. Meski ada satu keinginan yang belum kesampaian yaitu menjadi santri di pondok pesantren tahfiz, Darul Qur'an. Sebab cita-cita menjadi hafizoh mutqin masih terus tertanam di dalam hati saya. Semoga segera ada jalan untuk mewujudkannya. Aamiin.

Di sekolah dulu, saya bukan anak yang pintar. Hanya saja saya beruntung berteman dan bersahabat dengan orang-orang hebat. Akhirnya saya mampu untuk menjadikan diri saya seperti teman-teman yang selalu juara kelas. Meski butuh proses seperti menaiki anak tangga. Namun saya salut dengan ketekunan saya untuk belajar. Ketika di rumah menjadi pribadi yang penurut, maka di sekolah pun sama. Saya selalu mengikuti perintah guru dengan baik. Selalu mengerjakan PR tepat waktu, selalu belajar di rumah, dan sangat menghormati guru.

Alhamdulillah ketika SMP saya menjadi juara kelas dari kelas 7 sampai lulus. Yang lebih membahagiakan dari memiliki prestasi akademik, saya juga seringkali menjuara lomba puisi sampai tingkat nasional. Saya aktif di ekstrakulikuler paskibra, paduan suara, PMR, dan Qira'ah. Sehingga banyak sekali merasakan perjuangan lomba. Menang dan kalahnya sudah bukan menjadi target dan tujuan. Yang diperjuangkan adalah persembahan terbaik yang bisa diberikan untuk siapapun yang menikmatinya. Hal itu sudah cukup menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya.

Saya bukan orang yang terlalu perfectionis sehingga predikat juara bagi saya hanyalah hadiah atas ketekunan, keuletan, kesabaran, dan kepatuhan terhadap sistem yang ada. Ditambah restu orang tua dan Ridho yang Maha Kuasa. Sehingga saya bisa menjadi seseorang yang membanggakan keluarga serta orang disekitar saya. Alhamdulillah 'alakulli hal.

Salah satu prinsip saya yang ternyata sangat berpengaruh terhadap keberkahan atas pencapaian saya saat itu adalah kejujuran. Setiap ujian, sesulit apapun, saya tidak pernah berani untuk mencontek. Bagi saya, kejujuran adalah harga hidup dan mati. Memang efeknya adalah menjadi yang terasingkan. saya dicap menjadi orang yang sok suci di kelas. Tetapi saya lebih senang selamat dan aman dengan jujur dari pada celaka dengan curang.

Bagi saya nilai di rapot atau ijazah bukanlah segalanya. Diakhirat tidak ada ngaruhnya. Yang nanti akan dipertanggung jawabkan justru bukan hasilnya tetapi prosesnya. Sehingga jujurlah yang utama. Saya yakin jika jujur adalah sebuah kebaikan, maka ia akan berbalas kebaikan pula (Baca Ar-Rahman :60). Entah balasannya di dunia atau pun di akhirat. Yang penting selamat dunia dan akhirat. Aamiin.

Hingga kuliahpun saya masih tetap saya yang dulu. Bahkan berkembang dengan lebih baik. Saya ingin kembali memanggil beberapa sifat baik yang dulu sangat melekat dan menunjang kesuksesan saya. Apa saja itu?


  • Saya adalah pribadi yang dikenal baik, ramah, suka berbagi dan menolong orang lain.
  • Saya adalah pribadi yang penuh semangat untuk mewujudkan impian mulia saya.
  • Saya adalah pribadi yang taat, tekun, sabar dan istiqomah.
  • Saya adalah pribadi yang jujur, bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
  • Saya adalah pribadi yang aktif, proaktif dan produktif.
  • Saya adalah pribadi yang percaya diri dan bermental tangguh.
  • Saya adalah pribadi yang kreatif dan menyenangkan.
  • Saya adalah pribadi yang ikhlas, tawadhu dan bijak.
  • Saya adalah pribadi yang melakukan yang terbaik untuk kebaikan.
  • dst
Bismillah.... semoga setelah mengakses semua kenangan baik, dapat menjadikan diri ini kembali hidup dan menjadi pribadi yang lebih baik. Membangkitkan api semangat yang sempat padam, menjadi berkobar dan terang benderang. 

Asrida Juliana.
Inspirator Muslimah
Jakarta, 05 Juli 2017








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah Menikah

Fenomena Left Grup Part 2

Renungan Pranikah